Kemampuan Anak

0 komentar


Kemampuan anak untuk memahami apa yang dikatakan orang jauh lebih cepat dan jauh lebih baik daripada produksinya. Sebagian peneliti mengatakan bahwa kemampuan anak dalam komprehensi adalah lima kali lipat di bandingkan dengan produksinya (Benedict 1979 dalam fletcher dan Garman 1981: 6).Fenson dkk (dalam Barret 1995: 363) mengatakan bahwa pada saat anak dapat memproduksi 10 kata, komprehensinya adalah 110 kata; jadi, 11 kali lipat daripada produksinya.
Pada umumnya kebanyakan ahli kini berpandangan bahwa anak dimanapun juga memperoleh bahasa ibunya dengan memakai strategi yang sama. Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurology manusia yang sama tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang mengatakan bahwa anak telah di bekali dengan bekal kodrati pada saat di lahirkan. Di samping itu,dalam bahasa juga terdapat konsep universal sehingga anak secara mental telah mengetahui korat-kodrat universal ini.Karena dalam bahasa ada tiga komponen, yakni, fonologi, sintaksis, dan sematik, yakni, bagaimana anak memperoleh kelayakan dalam berujar.
Kalau kita kaji ulang perkembangan bahasa anak setelah mereka dapat mengucapkan “kata” pertamanya, kita lihat anak pada mulanya berbahasa hanya dengan menggunakan satu kata saja. kata-kata yang diucapkan itu bentuknya sederhana, maknanya konkret, dan mengacu pada benda, kejadian, atau orang yang ada di sekitarnya dan dalam membaca awal permulaan, hendaknya disesuaikan dengan celotehan (babbling) anak, dimana kata awal yang mereka kenal adalah kata-kata yang dimulai dengan kosonan dan diikuti sebuah vokal.
Ketidakseimbangan antara komprehensi dengan produksi ini tampak pada perilaku bahasa sehari-hari si anak. Dia telah akan bias memahami perintah untuk menaruh bungkus makanan ke tempat sampah, misalnya meskipun dia belum dapat mengucapkan satu kata pun dengan baik. Dia akan menangis kalau dimarahi ibu atau ayahnya: dia akan datang kalau dipanggil; dst.

komentar (0)

Posting Komentar