Pengaruh Bahasa Terhadap Pikiran (Ditinjau dari aspek Psikolinguistik)

0 komentar


Abstract
Language does not exist in a vacuum. It serves and is molded by other systems in human mind. Because it is used for conveying ideas, its structure and function must reflect these ideas. Because it must be spoken and understood easily and efficiently, its structure and function are forced to stay within the limits imposed by people’s processing capacities. Because it is used for communication within a complex social and cultural system, its structure and function are molded by these force as well. Yet once people have learned how to use language, it wields a power of its own. It aids them in thinking about some ideas and hinders them in thinking about others. It molds many aspects of their daily affairs.

Over the centuries these forces have been recognize and taken up within two fields of study, linguistics universals and linguistics relativity. The cognitive categories seem arise from more abstract conception events and relations, although there may be no principled way to distinguish these from perceptual categories. The categories to be examined cover number, negativity, cause, effect and time. Social categories seem to have their roots in the social and cultural conditions in which people live. The two main clauses of social categories to be considered probably derive from the universal characteristics of families and human conversations.


Keywords
Language Thought, Cognitive categories, Social Categories. Universal, Relativity,

I.    Pendahuluan
Latar belakang Masalah
Apakah bahasa selalu selaras dengan pikiran? Pertanyaan ini akan terjawab melalui sajian yang mencakup Pemerosesan bahasa menjadi pikiran dan Hipotesis Relativitas bahasa.
Bahasa bukan saja merupakan bentuk dari isi penuturan tetapi juga merupakan alat atau instrument dari proses berpikir.Jelas kiranya bahwa hasil yang dapat diperoleh dengan menggunakan suatu teknik akan tergantung dari baik buruknya teknik yang dipergunakan.Disamping itu, bahasa juga bukan hanya merupakan alat mati dari pikiran.Di luar logika, bahasa mempunyai peranan-peranan lain di bidang kehidupan manusia.
II. ISI
a. Bahasa
Bahasa adalah salah satu anugerah Tuhan yang memungkinkan manusia untuk mengelola pikirannya dan mengendalikan pengaruh luar terhadap pikirannya.Manusia sebagaimana makhluk lainnya berinteraksi dengan lingkungannya dan memproses data dari organ pancainderanya untuk menciptakan suatu representasi utama dari dunia.Representasi dunia menjadi sumber pesan yang diolah dalam pikiran.
Pesan-pesan tersebut tidak mengalir langsung dari panca indera ke sel motoric, tetapi lebih dahulu masuk ke dalam unit pemerosesan khusus dan di dalam unit tersebut tersebut pesan-pesan tersebut bersaing dengan pesan-pesan lain.Pesan yang lebih kuat selanjutnya mengaktivasi sel-sel motorik untuk melakukan fungsinya.Untuk mengolah citra sensor tersebut (Bikerto, 1995:101).Kelihatannya pemerosesan pesan melalui tahapan-tahapan yang lama meskipun kita tidak pernah menghitung atau merasakan lamanya proses tersebut berlangsung.Segalanya berlangsung dengan waktu sangat singkat.
Pikiran adalah proses pengolahan stimulus yang berlangsung dalam domain representasi utama. Proses tersebut dapat dikategorikan sebagai proses perhitungan (computational process).Misalnya seekor kelelawar menggunakan getaran (sonar) untuk memancing dan menangkap serangga dan ini bias dianggap sebagai aktivitas yang dilakukan di bawah sadar.Akan tetapi konsep pikiran yang berlaku dalam aktivitas kelelawar tersebut berbeda dengan yang berlaku pada manusia.Pikiran manusia tidak terbatas hanya untuk itu dan tidak dilakukan dengan cara sesederhana itu karena manusia dikaruniai satu tingkat representasi sekunder.Pada tingkat ini apa yang terwujud pada tingkat pertama diulangi dengan cara berbeda yang diorganisasi dengan lebih ketat dan lebih abstrak.
Di bawah ini S.U.S Nababan (1998:127-144) akan membahas hubungan-hubungan lain dari bahasa dan pikiran yakni khususnya hubungannya dengan :
Kategori-kategori kognitif tertentu
Ada beberapa kategori persepsi  batasan-batasan dalam bentuk bahasa dan pengaruh bahasa pada pikiran yakni:
1.     Kategori-kategori kognitif
Cara-cara berpikir manusia sebagai tanggapan terhadap berbagai macam informasi yang diterimanya melalui berbagai inderanya dan bagaimana dia memprosesnya dalam pikiran dan membaginya dalam kelompok-kelompok guna penyimpanan dalam ingatan dan menemukannya kembali dengan mudah yang disebut kategorisasi.
2.     Bilangan
Bahasa mempunyai cara tertentu untuk mengungkapkan kategori bilangan tunggal dan jamak.Selain itu juga membedakan bilangan dasar dan bilangan urutan.
3. Peniadaan
            Salah satu ciri semesta yang ditemukan Greenberg ialah bahwa peniadaan yang negative ditandai terhadap yang positif x negatif.
            Dalam bahasa Indonesia, kekomplekan negatif itu timbul dengan penambahan bahan (kata atau morfem) kepada sesuatu kalimat positif misalnya Ali suka manga x Ali tidak suka mangga.Suatu peniadaan diungkapkan secara lebih kompleks dengan menggunakan banyak morfem.Oleh karena itu diperlukan keterangan tambahan untuk menyatakan bahwa sesuatu benda atau hal bukan atau tidak dalam suatu keadaan.
4. Sebab akibat
            Menurut Greenberg jikalau suatu bahasa mempunyai ungkapan-ungkapan yang berbeda kompleksitas kata atau bentuknya missal dari ketiga kata bahasa Inggris: died, die, kill, maka keadaan itu diungkapkan dengan kata-kata yang lebih kompleks.Hal serupa dapat kita lihat dalam “sebab perubahan keadaan” atau menyebabkan perubahan keadaan.misalnya resmi & resmikan, panjang & perpanjangan dan cepat & percepatan.
5. Waktu
            Semua bahasa ada perbedaan antara waktu sekarang, waktu yang lalu dan waktu yang akan datang.Dalam bahasa Indonesia, waktu yang lalu dan waktu yang akan datang ditandai dengan sudah, pernah, telah dan akan untuk waktu yang akan datang.Akan tetapi kalau ada keterangan waktu seperti kemarin, tadi pagi dan sebagainya.Kata kerja ini tidak perlu ditandai dengan penggunaan kata bantuJadi, dalam lingkungan kata keterangan waktu, Penandaan kata kerja untuk waktu adalah fakultatif.
Kategori-kategori sosial
            Kategori-kategori sosial berakar pada keadaan hidup manusia sebagai makhluk sosial dan kultural.Ada empat kelompok kategori ini yakni:
1. Perkerabatan
            Hubungan perkerabatan dan istilah-istilah yang dipakai yang mengungkapkan system perkerabatan itu telah banyak dikaji ahli-ahli antropologi.Tidak terlalu sukar untuk mengkaji perkerabatan ini, oleh Karena itu seseorang dapat mengumpulkan istilah-istilah yang digunakan serta mendaftarkan orang-orang yang dapat dirujuk oleh setiap istilah seperti dikerjakan oleh Burling (1970).Sebagai contoh kita mengambil istilah uncle yang dalam budaya Inggris digunakan untuk menyebut saudara laki-laki ayah.
            Greenberg melakukan perbandingan demikian dan menemukan bahwa semua bahasa membedakan paling sedikit 3 dasar atau prinsip perkerabatan yakni generasi, hubungan darah, dan jenis kelamin.
2. Kata Ganti Orang
            Istilah-istilah perkerabatan timbul dari system perkawinan dan keluarga dan kata ganti orang memang diperlukan dalam percakapan untuk pembicara (saya) dan orang lawan bicara (engkau, kamu, saudara, ibu, bapak).Sistem kata ganti orang boleh dikatakan sistem yang semesta yakni untuk membedakan antara ketiga peran ini (orang pertama, orang kedua dan orang ketiga).
3. Ungkapan-ungkapan.dan sapaan
            Berhubungan erat dengan sistem kata ganti orang ialah kata sapaan yaitu kata atau istilah yang dipakai menyapa lawan bicara.Kata sapaan dipakai orang kepada lawan bicara erat kaitan dengan dan berdasarkan tanggapan atau persepsinya atas hubungan pembicara dengan lawan bicara.
            Sapaan itu terdiri atas :
a. Nama kecil
b. Gelar (Tuan, Nyonya, dan sebagainya)
c. Istilah perkerabatan
d. Nama keluarga
e. Nama hubungan perkerabatan dengan nama seorang kerabatnya.
4. Kelas sosial.
B. Keterkaitan Bahasa pada Pikiran
            Bagaimana bahasa berkaitan dengan cara manusia berpikir tentang dunia ini? Apakah semua orang di dunia ini memiliki pandangan yang sama tentang realitas yang terungkap melalui bahasa yang berbeda? Apakah bahasa mempengaruhi cara penuturnya berpikir tentang dunia ini? Bagaimana hubungan antara bahasa dan pikiran? Perlukah bahasa itu dipikirkan? Apakah bahasa terlibat ketika berpikir atau sebaliknya?
            Terbukti bahwa dunia ini dibangun dengan berbagai benda yang dianggap sama oleh setiap orang, terserah mereka menggunakan kata-kata mana untuk memberi nama atau acuan baginya.Salah satu usaha untuk memberi nama atau acuan pada benda-benda tersebut.
            Sebagian orang berpendapat bahwa orang yang berpikir tanpa bahasa.Apa yang ada dalam pikiran manusia hanya dapat muncul tanpa harus didahulu oleh peran bahasa.Pandangan ini mungkin dihubungkan dengan tanpa berujar katapun manusia dapat memikirkan tentang sesuatu yang sebenarnya dapat diujarkan melalui bahasa.Kebisuan bahasa tidak menyebabkan kehampaan berpikir.
            Muller (1987) menegaskan bahwa bahasa dan pikiran selalu terkait tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.Ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap dikendalikan oleh pikiran, dan sebaliknya hasil pikiran memunculkan kategori atau konsep sebuah benda atau objek.Ada kesalingtergantungan antara bahasa dan pikiran atau sebaliknya.
            Kalau dihubungkan dengan kerja otak, apakah ketika melakukan kegiatan motorik, otak pikiran dan gerakan motorik yang dilakukan bekerja sama.Ketika seseorang berkomunikasi dengan bahasa tanda umumnya dieksperisikan melalui gerakan tangan atau jari jemari atau kerjasama yang erat antara pikiran dan bahasa tanda.
            Piaget juga mengemukan yang demikian, ada keterkaitan antara pikiran dan bahasa.Bahasa adalah representasi dari pikiran.Apa yang diungkapkan seseorang melalui ujarannya tidak lain dari hasil proses berpikir, terlepas dari kebenaran atau kesalahan hasil pikiran tersebut.Menurut Piaget ada dua pikiran yakni:
a. Pikiran terarah
            Pikiran yang terarah adalah pikiran yang menghasilkan tindakan atau ujaran yang dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki landasan kuat.
b. Pikiran tidak terarah
            Pikiran yang tidak terarah adalah pikiran yang sering menimbulkan kekeliruan atau dampak tidak terduga.Mungkin itu sebabnya terjadi tergelincir lidah.
B. Pengaruh Bahasa pada Pikiran.
a. Berbagai hipotesis
            Beberapa ahli mencoba memaparkan hubungan antara bahasa dan pikiran, atau lebih disempitkan lagi, bahasa mempengaruhi pikiran.Beberapa ahli tersebut antara lain Von Humboldt, Edward Saphir, Benyamin Whorf dan Ernst Cassier.Dari keempat tokoh tersebut hanya Edward Sapir dan Benyamin Whort yang banyak dikutip
 oleh berbagai peneliti.
            Sapir dan Worf mengatakan bahwa tidak ada dua bahasa yang memiliki kesamaan untuk dipertimbangkan sebagai realitas sosial yang sama.Sapir dan Worf menguraikan dua hipotesis mengenai keterkaitan bahasa dan pikiran.
1. Hipotesis pertama adalah linguistic relativity hypothesis yang menyatakan bahwa perbedan struktur bahasa secara umum parallel dengan perbedaan kognitif non bahasa (nonlinguistic cognitive).Perbedaan bahasa menyebabkan perbedaan pikiran orang yang menggunakan bahasa tersebut.
2. Hipotesis kedua adalah linguistics determinism yang menyatakan bahwa struktur bahasa mempengaruhi cara individu mempersepsi dan menalar dunia.
b. Perbedaan kosa kata
            Salah satu bukti bahasa mempengaruhi pikiran yang dikemukakan Sapir & Whorf bahwa dalam suatu bahasa mungkin terdapat lebih banyak kata dalam sesuatu ranah yang domain dari bahasa lain.Misalnya dalam bahasa Indonesia ada tiga kata untuk kata rice dalam bahasa Inggris yakni padi, beras, nasi.Boas (1911) memberikan contoh dari bahasa Eskimo yang memiliki 4 kata untuk snow (salju) sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya satu kata.
c. Bahasa adalah data pemikiran
            Pada saat yang sama, sangatlah penting untuk menekankan pentingnya bahasa dalam kaitannya dengan pemikiran filosofis, meskipun penekanan tadi akhir-akhir ini sudah berlebihan.Bahasa bukan sekedar alat berkomunikasi dengan orang lain melainkan juga diperlukan untuk berpikir.
            Bahasa mungkin menyebabkan kesalahan-kesalahan filosofis karena bentuk verbnya memberikan kesan yang menyesatkan mengenai struktur realitas atau karena dua kalimat yang benar-benar tidak menyatakan hal yang sama disebabkan memiliki struktur tata bahasa yang sama.
            Bahasa dan pikiran memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi.
II.      Penutup
Bahasa adalah salah satu anugerah Tuhan yang memungkinkan manusia untuk mengelola pikirannya dan mengendalikan pengaruh luar terhadap pikirannya.Manusia sebagaimana makhluk lainnya berinteraksi dengan lingkungannya dan memproses data dari organ pancainderanya untuk menciptakan suatu representasi utama dari dunia.Representasi dunia menjadi sumber pesan yang diolah dalam pikiran.
       Pikiran adalah proses pengolahan stimulus yang berlangsung dalam domain representasi utama. Proses tersebut dapat dikategorikan sebagai proses perhitungan (computational process)
Ada beberapa kategori persepsi  batasan-batasan dalam bentuk bahasa dan pengaruh bahasa pada pikiran yakni: Kategori-kategori kognitif dan Kategori-kategori sosial.
Pengaruh bahasa terhadap pikiran ada tiga yaitu Hipotesis relative kebahasaan, Perbedaan kosa kata, dan bahasa adalah data pemikiran.
by carny



DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin, 2010.Neuropsikolingustik.Jakarta: Rajawali Press.

Clark, Herbert H, Clark, Eve V. Psychology and
                         Language.1977.Stranford University.

Djojosuroto, Kinayati, 2007, Filsafat Bahasa.Yogyakarta: Pustaka    
                          book publisher.

Harley, Trevor A. The psychology of Language from data to teori.1995.British Library Cataloguing in Publication Data.

Steinberg, Danny D.,Nagata Hiroshi, Aline, David P.
                      2001.Psycolinguistics: Language,
                         Mind, and World.Second Edition.Person Education
                         Limited.London.Longman.





komentar (0)

Posting Komentar